LATIHAN 1

Contoh 12.1

Apakah yodium (I2) lebih larut dalam air atau dalam karbon disulfida (CS2)?

Jawaban:

Kelarutan molekul bergantung pada polaritas molekul karena "Like Dissolve Like" menyiratkan bahwa molekul polar larut dalam pelarut polar dan molekul non-polar larut dalam pelarut non-polar.

Yodium adalah molekul non-polar dan karbon disulfida juga merupakan molekul non-polar karena momen dipol bersih sama dengan nol tetapi air adalah molekul polar karena momen dipol bersih tidak sama dengan nol. Karena, senyawa non polar dapat larut secara non polar. Jadi, yodium larut dalam karbon disulfida, bukan air karena air adalah molekul polar.

Contoh 12.2

Sampel 6.44 g naftalena (C10H8) dilarutkan 80,1 g benzena (C6H6). Hitung persen massa naftalena dalam larutan.

Jawaban:

Sesuai dalam rumus


kita dapat menghitung persen massa = massa zat terlarut / Massa campuran x 100%

= 6,44 / 6,44+80,1 x 100%

= 0,0744%

Contoh 12.3

Berapa molalitas larutan yang mengandung 7,78 g urea [(NH2) 2CO] dalam 203 g air?

Diketahui : massa urea (CO(NH)) = 7,78 gram

                  massa air = 203 g

Ditanya : kemolalan (m) ?

Jawab :

·         Hitung massa molekul relatif (Mr) CO(NH) dengan cara :

Mr (CO(NH)) = Ar C + Ar O + 2 × Ar N + 4 × Ar H

                        = 12 + 16 + 2 × 14 + 4 × 1

                        = 12 + 16 + 28 + 4

                        = 60 g/mol

·         Hitung kemolalan urea (CO(NH)) dengan cara :

m = massa/Mr × 1000/p

   = 7,78 gram/60 g/mol × 1000/203 g

   = 7.780/12.180

   = 0,64 m

Kemolalan larutan yang mengandung 7,78 gram urea (CO(NH)) dalam 203 gram air adalah 0,64 m.

KUIS 1

 

Masalah 1

Mengapa naftalena (C10H8) lebih mudah larut daripada CsF

di benzena?

Solusi:

Karena CsF sangat polar sehingga elektro negativitas dari flour. Naftalena dan benzena adalah non-polar. Jadi, like dissolve like naftalena lebih larut dalam benzena karena sama-sama nonpolar.

Masalah 2

Jelaskan mengapa etanol (C2H5OH) tidak larut dalam sikloheksana (C6H12).

Solusi:

Etanol adalah bersifat polar, sedangkan sikloheksana bersifat nonpolar jadi tidak bercampur sempurna (tidak larut). “Like Dissolve Like” sifat kelarutan senyawa organik dalam suatu pelarut tertentu bergantung kepada dua zat yang akan dilarutkan dalam artian bahwa senyawa yang memiliki sifat yang sama dalam kepolarannya cenderung dapat melarut. Jadi senyawa polar larut dalam senyawa yang polar dan senyawa yang nonpolar akan larut juga dalam senyawa yang nonpolar.

Masalah 3

 Mengapa garam atau gula dapat terlarut dalam air?

Solusi:

    Gula adalah suatu zat padat yang mudah sekali larut dalam zat cair. Banyak faktor yang dapat mempercepat maupun memperlambat pelarutan gula tersebut. Faktor-faktornya sebagai berikut :

a)    Suhu

Pemanasan pelarut dapat mempercepat larutan zat terlarut sedangkan pelarut dengan suhu yang lebih tinggi akan lebih cepat melarutkan dibanding suhu yang lebih rendah. Ketik pemanasan dilakukan, partikel pada suhu tinggi bergerak lebih cepat dibanding suhu rendah. Akibatnya, kontak antara zat terlarut dengan zat pelarut menjadi lebih efektif.  

b)    Ukuran zat pelarut

Zat terlarut dengan ukuran kecil (serbuk) lebih mudah melarut dibanding zat terlarut yang berukuran besar. Zat terlarut berbentuk serbuk, permukaan sentuh antara zat terlarut berbentuk serbuk lebih cepat larut dari pada zat terlarut berukuran besar.

c)    Volume pelarut

Volume pelarut yang besar akan lebih mudah melarutkan zat terlarut.  

d)    Pengadukan

Pengadukan menyebabkan partikel-partikel antara zat terlarut dengan pelarut akan semakin sering untuk bertabrakan. Hal ini menyebabkan proses pelarutan menjadi semakin cepat.

                Kemampuan garam-garam larut ke dalam air tidaklah sama, ada garam yang mudah larut dalam air seperti natrium klorida (NaCl) dan ada pula garam yang sukar larut dalam air seperti perak klorida (AgCl). Apabila NaCl dilarutkan ke dalam air, mula-mula akan larut tetapi jika ditambahkan NaCl terus menerus ke dalam air, akibatnya NaCl sendiri yang tidak dapat larut dalam air.semakin banyak NaCl yang ditambahkan ke dalam air, semakin banyak endapan yang akan diperoleh. Larutan yang demikian itu disebut larutan jenuh artinya pelarut tidak dapat lagi melarutkan NaCl. Ketika sudah tercapai larutan jenuh, berapapun jumlah garam yang ditambahkan, garam tersebut hanya akan tenggelan ke dasar air membentuk endapan kristal. Dari fakta inilah muncul istilah kelarutan.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

  BAHAN PRESENTASI MATA KULIAH KIMIA 2020   OLEH: IBNU ASSADIQHA 2010953031 DOSEN PENGAMPU: Dr. Darwison, M.T TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK...

Popular Posts