MENDETEKSI KEBOCORAN GAS BERACUN MENGGUNAKAN SENSOR MQ-9


HALAMAN 557

1. Tujuan [kembali]

·        Untuk memahami cara kerja sensor Mq-9

·        Untuk bisa merangkai rangkaian sederhana sensor Mq-9

·        Untuk bisa mensimulasikan rangkaian sensor Mq-9

      2. Alat dan Bahan[kembali] 

a.      Alat

·        Buzzer

Untuk Memberikan Peringatan

·        Motor

 
Untuk menggerakkan kipas menghilangkan gas yang mudah terbakar   

·        Sensor MQ-9

Detektor Gas mudah terbakar

b.     Bahan

·        Transistor



·        Baterai

Spesifikasi Battery:

Sistem Kimia: Zinc-Manganese Dioxide (Zn / MnO2)

Penunjukan: ANSI 1604A, IEC-6LF22 atau 6LR61

Tegangan Nominal: 9.0 volt

Suhu Operasi: -18 ° C hingga 55 ° C

Berat Khas: 45 gram

Volume Umum: 21 sentimeter kubik

Shelf Life: 5 tahun pada 21 ° C

Terminal: Jepretan Miniatur


·        Relay



      3. Dasar Teori [kembali]

MQ-9

Sensor gas MQ-9 ini digunakan untuk mengukur kualitas udara atau polusi udara menggunakan rangkaian mikrokontroler.

Sensor MQ-9 ini sangat sensitif terhadap gas-gas polutan dan gas buang kendaraan bermotor. Material gas yang dideteksi oleh sensor gas MQ-9 adalah gas seperti Karbon Monoksida CO, CH4, LPG dan gas-gas berbahaya lainnya.

Sensitivitas tinggi dengan area deteksi luas

Long life

Detection gas : CO, CH4, LPG

Concentration : 10 - 10000 ppm

Circuit Voltage (Vc) : 5V

Heating Voltage (Vh) High  : 5V

Heating Voltage (Vh) Low  : 1.4V

Heating Time Th (High) : 60s

Heating Time Th (Low) : 90s

Load Resistence (RL): Adjustable

Heater resistance (Rh) : 33 ohm

Heater Consumption : <340mW

Sensing resistance : 2K ohm - 20K ohm (pada 100ppm CO)

Slope : >=5

Preheat time : >48 jam

Relay

Relay adalah alat yang dioperasikan dengan listrik dan secara mekanis mengontrol penghubungan rangkaian listrik, relay dioperasikan sebagai saklar (switch) listrik yang bermanfaat untuk kontrol jarak jauh. Relay akan bekerja jika ada masukan sinyal listrik berupa arus dan tegangan. Pada relay terdapat dua bagian utama, yaitu koil dan kontak. Koil terdiri dari kumparan yang merupakan lilitan kawat tembaga, di mana kumparan tersebut akan di aliri arus listrik agar dapat menghasilkan medan magnet pada inti besi. Inti besi dan koil juga memiliki jangkar yang terbuat dari besi lunak yang digunakan untuk mengaktifkan kontak relay setelah tertarik pada inti besi. Relay dan bagian dalam relay diperlihatkan pada gambar 2.12. Sedangkan kontak yang merupakan saklar terdapat dua macam kondisi dari kontak tersebut, yaitu : a. Normally Open (NO), yaitu kontak (switch) akan terbuka pada saat koil diberi suplai tegangan. b. Normally Closed (NC), yaitu kontak (switch) akan terbuka pada saat koil tidak disuplai tegangan. Pada komponen relay yaitu bagian koilnya disuplai tegangan, yang mana besar tegangan yang akan di suplai harus sesuai dengan tegangan yang dibatasi oleh koil relay. Maka arus akan mengalir pada kumparan, sehingga pada inti besi yang dililiti oleh kumparan akan timbul atau menghasilkan medan magnet, setelah inti besi bersifat magnetis maka jangkar akan tertarik ke inti besi sehingga akan mengaktifkan kontak relay. Jangkar dapat ditarik dari inti besi jika gaya magnet pada inti besi dapat mengalahkan gaya pegas pada jangkar yang melawannya, besarnya gaya magnet ditetapkan oleh kuat medan magnet yang ada di dalam udara diantara jangkar dan inti besi,  adapun  gaya  magnet  ini  bergantung  pada  banyaknya  lilitan  kumparan dari kuat arus yang ada pada kumparan.


Transistor

Transistor yang akan dibahas adalah transistor jenis BJT (Bias Junction Transistor). Transistor BJT pertama kali dibuat oleh William Bradford Schockley, John Bardeen dan Walter Houser Brattain pada tahun 1951 atas penemuannya ini ketiga Ilmuan ini dianugrahi hadiah Nobel pada tahun 1956 dalam bidang fisika. Penemuan transistor membawa perubahan yang ekstrim dalam dunia khususnya bidang elektronika. Jika dulu sebelum ada transistor peralatan elektronika dibuat masih menggunakan tabung hampa yang memiliki ukuran yang besar dan membutuhkan daya listrik yang tinggi untuk pengoperasiannya, namun setelah ditemukannya transistor, peralatan elektronika dapat dibuat menjadi lebih kecil, handal dan tidak membutuhkan daya yang besar untuk pengoperasiaanya. Penemuan transistor membawa perubahan besar dalam industri elektronika dan membuka gerbang menuju dunia moderen hingga saat ini.

Baterai

 Baterai merupakan sebuah benda yang dapatatau bisa mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh baterai tersebut sama seperti accumulator, yakni listrik searah dikatankan DC. Jumlah listrik yang dihasilkan tersebut terngatung dari seberapa besar baterai tersebut.

Fungsi Baterai

Sangat beragam fungsi dari baterai dalam kehidupan sehari-hari namun memiliki intinya yang sama yakni sebagai sumber energi, karena hampir pada semua alat elektronik yang sifatnya mobile juga perlu baterai sebagai sumber energi. Sebut misalnya seperti HP, senter, power bank, drone, remote TV dan AC,  dan lain sebagainya. Semua alat-alat tersebut membutuhkan baterai agar bisa bekerja.

Jenis-jenis Baterai

Sampai tahun 2018 ini tercatat terdapat beberapa jenis baterai yang bisa atau dapat kita temukan dengan di pasaran. Namun Pada dasarnya jenis baterai itu dikategorikan kedalam dua macam yakni Baterai Primer dan juga Baterai Sekunder.

Baterai primer bisa dibilang sebagai baterai untuk 1 kali pakai (sekali pakai) Yang termasuk kedalam golongan baterai primer misalnya seperti baterai jenis Zinc-Carbon, Alkali, Lithium, dan juga Silver Oxide. Harga baterai primer juga cenderung lebih murah. Sedangkan

Baterai sekunder merupakan baterai yang dapat dicharge, dan yang termasuk baterai sekunder misalnya seperti baterai jenis Ni-Cd, Ni-MH, dan juga Li-ion.

Macam Jenis Baterai Primer :

1. Baterai Zinc-Carbon

Jenis baterai primer yang pertama merupakan baterai Zinc Carbon alias baterai Seng Karbon.

Baterai yang satu ini juga juga sering disebut dengan baterai Heavy Duty.

Baterai jenis  mudah ditemukan dengan mudah pada toko-toko maupun supermarket.

2. Baterai Alkali

Baterai ini juga termasuk juga kedalam jenis baterai primer karena tidak dapat untuk diisi ulang.

Sebenarnya baterai Alkali ini hampir sama seperti baterai Seng Karbon, hanya saja sedikit berbeda dengan daya tahannya lkarena baterai alkali ini ebih lama disebabkan menggunakan elektrolit dari bahan Potassium hydroxide, yang tidak lain Zat Alkali (Alkaline).

3. Baterai Lithium

Lithium Memiliki kualitas lebih bagus dibanding dengan dua jenis baterai sebelumnya.

Baterai Lithium ini punya kinerja yang lebih baik.

Selain itu baterai Lithium dapat disimpan dalam waktu hingga lebih dari 10 tahun.

Biasanya baterai Lihium mempunyai bentuk bulat pilih layaknya koin.

4. Baterai Silver Oxide

Materialnya yang terbuat dari silver/perak yang membuat harga untuk jenis ini relatif mahal.

Baterai jenis ini memiliki kekuatan tinggi walaupun bentuknya itu kecil dan ringan.

Macam-macam Baterai Sekunder :

·         Baterai Ni-Cd

Baterai Ni-Cd atau singkatan dari NIcket-Cadmium.

Baterai jenis ini bisa untuk diisi ulang karena menggunakan material yakni elektrolit Nickel Oxide Hydroxide serta Metallic Cadmium.

Tapi sayangnya baterai jenis ini didalamnya terkandung bahan beracun berupa Carcinogenic Cadmium yang bisa membahayakan kesehatan manusia serta juga lingkungan.

·         Baterai Ni-MH

Ni-MH atau singkatan dari Nickel-Metal Hydride.

Baterai jenis ini mempunyai kapasitas yang lebih besar kurang lebih 30% jika dibanding dengan baterai Ni-Cd.

Selain dari hal itu baterai jenis tersebut bisa juga dilakukan isi ulang bisa sampai lebih 100 kali sehingga akan dapat menghemat biaya jika dibanding dengan menggunakan baterai primer.

·         Baterai Li-ion

Baterai jenis inilah yang saat ini dominan digunakan di segala macam peralatan elektronika mulai dari smartphone, kamera, sampai pada laptop.

Kelebihan dari jenis baterai ini karena memiliki bobot yang ringan dan juga memiliki kapasitas yang besar.

      4. Rangkaian Simulasi [kembali] 


      5 Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]

Logicstate berubah menjadi angka satu menunjukkan bahwa sensor mendeteksi adanya gas. sinyal tersebut di teruskan menuju transistor dan diberi daya 5V. dan di teruskan menuju relay. diteruskan ke motor sebagai penggerak kipas untuk menghilangkan gas diudara. dan buzzer sebagai bel peringatan untuk keluar dari suatu ruangan yang sudah terkontaminasi gas.

      6.  Video [kembali]


      7.  Download File [kembali]

HTML [DISINI]

Rangkaian [DISINI]

Video [DISINI]

Datasheet [DISINI]

Library Sensor Gas [DISINI]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

  BAHAN PRESENTASI MATA KULIAH KIMIA 2020   OLEH: IBNU ASSADIQHA 2010953031 DOSEN PENGAMPU: Dr. Darwison, M.T TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK...

Popular Posts